Desainer Migi bersama Andrew Resmikan Kampung Joglo di Tanjung Lesung Banten

Mediabintang.com, Jakarta - Desainer Migi Rihasalay dan suaminya Andrew James berhasil wujudkan impiannya dalam membangun Kampung Joglo di kawasan pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, resmi di buka.
Sebanyak enam unit rumah adat khas Jawa mulai dibangun sejak tahun 2016 lalu, kini telah selesai dan resmi dibuka bersamaan dengan acara 'Mitoni' (jawa), yakni memperingati usia kehamilan tujuh bulan.
Migi yang dikenal sebagai perancang busana tematik memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut memeriahkan acara tersebut. "Saya ucapkan terima kasih kepada para undangan yang telah menghadiri acara kami yakni Pembukaan Kampung Joglo dan Upacara Adat Mitoni," kata Migi di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Minggu (21/5/2023).
Undangan yang hadir pada acara yang digelar selama dua hari tersebut antara lain sejumlah pejabat, pengusaha, seniman, sosialita, tokoh warga, dan masyarakat.
Acara tersebut terasa istimewa bagi pasangan suami istri yang berbeda negara ini. Pasalnya acara tersebut dihadiri anak-anak dari istri pertama Andrew yang tinggal di Australia.
Mereka orang bule cantik dan ganteng, tampak menarik perhatian para hadirin karena mengenakan pakaian adat Jawa lengkap, termasuk blangkon. Ayah dan ibu Migi juga hadir bersama adiknya. Migi merupakan seniman asli Indonesia sedangkan Andrew adalah arsitek bule dari Australia.
Menurutnya pembangunan Kampung Joglo yang terdiri dari enam unit rumah joglo merupakan impian lama dari Andrew sejak menginjakkan kaki di Indonesia tahun 1981 di Bali, lalu tahun 1990 di Pulau Jawa membuat dirinya cinta dengan adat Jawa, termasuk bangunan joglo yang artistik dan serba kayu.
Kecintaan itu diujudkannya membangun Kampung Joglo di kawasan pesisir Tanjung Lesung yang merupakan Zona Ekonomi Khusus yang dikembangkan pemerintah menjadi kawasan wisata internasional.
Untuk membangun Kampung Joglo butuh waktu lama karena Andrew bersama Migi harus berburu materi bangunan yang full kayu jati dari berbagai daerah di Jawa. "Masing-masing joglo punya ciri khas sendiri dan sebagian usianya sudah mencapai ratusan tahun," tutur Migi.
Tujuannya kehadiran 'kampung kecil' yang dilengkapi kamar-kamar dan balai serba guna tersebut sebagai ajang kreatif para seniman. "Sebagai kampung inspiradi dan bisa juga untuk berbagai acara," ujar Migi yang memiliki hobi melukis botol bekas.
Ada enam rumah joglo yang masing-masing diberi nama tokoh pewayangan yaitu, Gatutkaca, Bima, Srikandi, Dewi Khunti, Arjuna, dan Nakula.
Dalam acara peresmiannya juga dihadiri mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya, CEO PT Jababeka Setyono Djuandi Darmono, Dirut Banten West Java Purnomo Siswoprasetijo, Managing Director PT Banten West Java (BWJ) Widi Widiasmanto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi, mantan pembalap nasional dan Tinton Suprapto.
Sejumlah pejabat itu menyebut bahwa di dekat kawasan ini segera dibangun jalan tol untuk memudahkan transportasi masyarakat dan wisatawan, jelasnya. (mr)
Tulis Komentar