Angkat Budaya Campursari, Vision+ Hadirkan Original series Bertajuk Cidro Asmoro Ndar Boy Genk

Mediabintang.com,Jakarta-Untuk pertama kalinya karya musisi lokal beraroma campursari diangkat oleh Vision+. Yakni lagu Cidro Asmoro karya Helarius Daru Indrajaya atau Ndarboy Genk.Pemilihan campursari sebagai budaya lokal yang diangkat dalam film Cidro Asmoro berdasarkan pada fenomena campursari yang diminati bukan hanya dari kalangan masyarakat Jawa.
"Kita harus bangga dengan budaya lokal sendiri, melihat belum ada kompetitor yang mengangkat budaya lokal seperti ini, semoga bisa diterima dan diminati masyarakat,"ungkap Rick Soerafani saat dijumpai di iNews Tower, Jakarta Pusat.
Menurut Rick, pemilihan campursari sebagai budaya lokal yang diangkat dalam film Cidro Asmoro berdasarkan pada fenomena dimana kekuatan campursari yang begitu meledak di pasaran dan diminati bukan hanya dari kalangan masyarakat Jawa saja melainkan di seluruh tanah air.
"Dari konsep Cidro Asmoro sendiri, kekuatan campursari sebagai budaya lokal menjadi cukup penting. Saya pikir campursari saat ini bukan hanya dinikmati oleh orang Jawa saja, artinya ini sudah menjadi budaya yang dinikmati seluruh masyarakat Indonesia," jelasnya.
Rick menambahkan, fenomena itu terlihat dari animo masyarakat yang begitu tinggi ketika dihelat konser dengan menghadirkan musisi campursari.
"Bisa dilihat saat konser campursari antusias penontonnya luar biasa dan begitu heboh ya," sambungnya.
Selain itu, campursari yang sudah mulai populer generasi milenial membuat Vision+ merasa perlu untuk semakin mengenalkan lagi budaya campursari ini melalui sebuah tontonan menarik.
"Menjadi bagian dari target pasar kami di kalangan milenial dimana bukan hanya usia dewasa, milenial juga saat ini suka campursari," pungkasnya.
Judul Cidro Asmoro yang menjadi series tersebut diambil dari album solo perdana Ndarboy Genk yang dirilis di Yogyakarta pada 19 Desember 2021.
Saya senang sekali diberi kesempatan berakting di series Cidro Asmoro. Saat dapat tawaran, saya langsung terima, " ungkap Ndarboy Genk tanpa pikir panjang dalam jumpa pers di iNews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta.
Bagi Ndarboy, akting bukan hal baru lantaran hampir di semua video klip lagu-lagu hitsnya selalu digarap layaknya film. Ndarboy bahkan sering berakting di banyak klip lagunya.
"Saya ingin dikenal sebagai seniman yang punya banyak karya saja," kata Ndarboy Genk.
Pelantun Mendung Tanpo Udan itu mengatakan, series Cidro Asmoro menceritakan penggalan kisah hidup Daru yang sejak masih kecil bermimpi menjadi musisi campursari.
Dalam menggapai mimpinya, ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai restu orang tua hingga kisah cinta. Daru yang diminta melanjutkan perusahaan minyak milik ayahnya di Kalimantan perang batin tatkala ia memiliki impian besar menjadi seorang musisi.
Daru, yang tak ingin bekerja di sana, kemudian pergi ke Yogyakarta untuk mengejar mimpinya menjadi musisi campursari, meski tak direstui keluarganya.
Kisah Daru pun menjadi lebih berwarna ketika bertemu dengan Shella, promotor yang kabur ke Yogyakarta, dan Deandra, mahasiswi yang sedang menyelesaikan skripsinya mengenai musik campursari.
"Series Cidro Asmoro hadir dengan cerita ringan dan menghibur, sekaligus mengenalkan musik campursari ke masyarakat melalui original series ini," jelas Clarissa Tanoesoedibjo, Managing Director Vision+.
Menariknya, serial Cidro Asmoro juga hadir dengan soundtrack berjudul serupa yang dinyanyikan Ndarboy Genk.
Series Cidro Asmoro hadir 8 episode yang diperbarui setiap minggu dan dapat disaksikan eksklusif di Vision+. (dd)
Tulis Komentar