Hari Toleransi Internasional 2022, Unilever Indonesia Luncurkan E-booklet
Mediabintang.com, Jakarta - Momentum peringatan Hari Toleransi Internasional 2022, Unilever Indonesia melanjutkan kolaborasi dengan komunitas anti-bullying Sudah Dong luncurkan e-booklet bertajuk “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying”.
Panduan yang dapat diakses secara gratis ini ingin mendorong semangat dan komitmen masyarakat untuk memberikan fokus dan melakukan aksi nyata melawan workplace bullying, serta merangkul semakin banyak perusahaan untuk memiliki sistem, struktur dan kepemimpinan yang berpihak pada anti-bullying.
Workplace bullying adalah perilaku yang mengganggu atau menyakiti kesehatan fisik dan mental seseorang dan dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan verbal, perilaku ofensif, ancaman, mempermalukan, mengintimidasi, hingga menyabotase suatu pekerjaan. Jika dibiarkan, workplace bullying menjadi bentuk intoleransi dan diskriminasi yang membudaya, bahkan dinormalisasi di tempat kerja.
Disampaikan oleh Kristy Nelwan, Head of Communication PT Unilever Indonesia, Tbk, “Sejalan dengan strategi ‘The Unilever Compass’, Unilever Indonesia ingin terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif, termasuk dengan menerapkan prinsip zero tolerance untuk bullying di tempat kerja."
Menurutnya, berpegang kode etik bernama Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT), kami menindak tegas perilaku menyinggung, mengintimidasi, atau menghina, termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying atas dasar perbedaan ras, usia, peran, gender, agama, kondisi fisik, kelas sosial, hingga pandangan politik sekalipun.
“Hari Toleransi Internasional 2022 menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan kesadaran semua pihak untuk menciptakan dunia yang lebih toleran, termasuk mengenai masalah workplace bullying ke masyarakat yang lebih luas,” ujar Kristy.
Tindak lanjut dan aksi untuk menghentikan budaya yang sangat toxic ini menjadi semakin penting, karena lapangan kerja akan didominasi oleh milenial dan Gen-Z sebagai populasi terbesar di Indonesia, dimana mereka punya kriteria tersendiri dalam memilih tempat kerja.
“The Deloitte Global 2022 Gen-Z and Millennial Survey”yang melibatkan 14.808 Gen-Z dan 8.412 milenial yang tersebar di 46 negara memperlihatkan bahwa 46% milenial dan Gen-Z di posisi senior memilih untuk menolak pekerjaan di lingkungan yang bertentangan dengan kode etik yang mereka pegang.
Selain itu, Gen-Z dan milenial adalah generasi yang sangat mementingkan mental health di tempat kerja. Survei “Millennials and Generation Z-Making Mental Health at Work a Priority” oleh Deloitte terhadap 23.000 milenial and Gen-Z di 45 negara menunjukkan hampir setengah dari milenial dan 54% Gen-Z melaporkan diskriminasi di tempat kerja karena alasan ras, suku dan gender, dimana hal ini sangat mempengaruhi kecemasan dan mental health mereka saat bekerja.
“Karena itu, menyediakan lingkungan kerja dengan budaya yang positif termasuk bebas bullying dan diskriminasi adalah hal yang perlu diprioritaskan demi terwujudnya angkatan kerja masa depan yang lebih toleran dan inklusif,” ungkap Kristy.
Tantri Arihta Sitepu, Volunteer dari komunitas Sudah Dongmenanggapi, “Tindakan workplace bullying sebenarnya dapat dicegah, antara lain dengan cara membangun relasi yang baik dengan rekan-rekan kantor."
Hal ini tentu membutuhkan personal effort sehingga kita paling tidak bisa mengetahui personal interest masing-masing, menggali prinsip personal satu sama lain melalui percakapan sehari-hari, tidak memaksakan prinsip personal kita pada orang lain, berkomunikasi dengan jelas tentang apa yang kita suka atau tidak suka dengan kata-kata yang santun, hingga memahami bahwa kita tidak mungkin bekerja sendiri, jelas Tantri.
Melalui kolaborasi e-booklet berjudul “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying”, Unilever Indonesia dan Sudah Dong menjabarkan pemahaman mengenai workplace bullying dalam mencegah dan menindak tindakan workplace bullying.
E-booklet ini dapat diakses publik secara gratis melalui situs http://www.sudahdong.com/buku-panduan/ dan akan disebarluaskan ke berbagai pihak guna meningkatkan awareness dan menegakkan berbagai kebijakan yang konkret terkait workplace bullying.
Berharap seluruh fasilitas dan aktivitas yang kami persembahkan di Hari Toleransi Internasional dapat membuka jalan bagi terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan terhindar bullying dan diskriminasi, pungkas Kristy. (sm)
Tulis Komentar