Film Eksil Tandingan G30 S PKI Tampilkan Orang Orang Terdampar di Negeri Orang

MediaBintang.com,Jakarta-Produser dan selebritis Lola Amaria meluncurkan filmnya, bertajuk 'Eksil'. Sebuah film tandingan G 30S PKI.  

Dalam film tersebut, Lola menampilkan dari sudut pandang para korban atau orang-orang asli Indonesia yang tak diakui negara hingga akhirnya terdampar di negeri orang, diantaranya Rusia, Belanda, Ceko, Swedia dan lainnya.

Selama ini penayangan film G30S PKI setiap tahunnya membuat penonton merasa teredukasi dengan keterangan sepihak dari si pembuat film. Film dokumenter sejarah berdurasi panjang itu secara singkat menggambarkan kekejaman PKI yang menculik, menyiksa dan membunuh para jenderal sehingga membuat stigma itu membekas di setiap pikiran penonton.

Itu pula dirasakan oleh selebriti Lola Amaria yang mengaku pikirannya terkenang framing oleh film tersebut. Untuk itu, ia coba realistis dengan membuat film tandingan sebagai counter dari film G30S PKI.

"Difilm ini saya berupaya menampilkan perspektif berbeda tentang mereka yang merasa menjadi korban atas sejarah bangsa ini. Mereka merasa dizalimi oleh pemerintah karena dianggap bagian dari komunis," terang Lola Amaria di Metrople XXI Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).

Oleh karenanya, ia bertekad membuat film  yang berbeda bertajuk Eksil dari sudut pandang para korban atau orang-orang asli Indonesia yang tak diakui negara hingga akhirnya terdampar di negeri orang, diantaranya Rusia, Belanda, Ceko, Swedia dan lainnya.

Lola sebagai produser, sutradara dan voice over bersama timnya melakukan riset sejak 2010 termasuk mencari data keberadaan para Eksil. Lalu menggarap langsung sejak tahun 2015. Selama tiga bulan berada di Eropa dengan berbagai negara yang dikunjungi Lola dan timnya untuk bertemu langsung dan berbincang dengan para Eksil.


“Ini film dokumenter perdana saya. Di film ini menggunakan gaya bertutur, sehingga akan lebih mudah untuk dicerna terutama oleh generasi milenial dan generasi Z. Kedua generasi ini sudah sangat berjarak dengan sejarah masa lalu, apalagi dengan disrupsi informasi yang masif sekarang ini. Kepada merekalah anak-anak muda, termasuk orangtua film ini sesungguhnya kita berikan. Agar lebih tahu dengan keadaan yang sebenarnya yang dialami para Eksil,” terangnya.

Dalam pembuatan film tersebut, ia mengaku kendala berupa dana maupun narasumber yang cukup sulit untuk ditemui dan mau bercerita.

Kendati demikian, usahanya berhasil karena hampir dari 10 orang yang berhasil diwawancarai mereka masih mengaku Cinta Indonesia, meskipun beberapa dari mereka sudah beranak pinak disana. Bahkan secara jujur hati mereka tetap rindu pulang ke kampung halaman.

“Karena mereka waspada sekali terhadap kita. Mereka mengira kita intel atau mata-mata, sehingga menjaga jarak dengan kita. Dan ini butuh proses untuk meyakininya,” tambah Lola.

Dalam kesempatan yang sama Sari Mochtar atau akrab dipanggil Ai selaku line produser menambahkan, bahwa untuk bisa berinteraksi dengan para narasumber itu tidak gampang, dibutuhkan trik dan kesabaran sehingga mereka percaya.

“Untuk mempercayakan mereka nggak gampang, kecurigaan itu ada. Bahkan ketika kita mengambil video mereka juga mengambil video tentang kita. Jadi untuk mensiasati kita harus membantu masak atau cuci piring agar kecurigaan itu menjadi cair. Dari situ baru mereka percaya sama kita dan bisa diwawancarai secara terbuka,” terangnya.

Film yang bakal tayang pada 1 Februari 2024 itu sudah ditunggu sejumlah bioskop, antara lain, Plaza Senayan XXI Jakarta, AEON Mall BSD City XXI Tangerang, Mega Bekasi XXI, TSM XXI Bandung, Ciputra World XXI Surabaya, Ringroad Citywalks XXI Medan, Empire XXI Yogyakarta dan Cinepolis Plaza Semanggi, Mall Lippo Cikarang serta Flix Ashta SCBD hingga CGV Aeon Mall Jakarta Grand Cakung (JGC) dan CGV JWalk Jogja. (Pri)

TERKAIT